Kami percaya, orang cerdas yang angin-anginan alias tidak tekun sangat bisa dilampaui oleh orang yang kecerdasannya biasa saja tetapi tekun dan bekerja keras. Yang ideal itu adalah menjadi cerdas dan sekaligus tekun.
Ketekunan itu kami bimbingkan bukan hanya pada anak-anak yang sudah besar, tapi sejak mereka kecil. Kami melakukannya dengan cara membiasakan mereka melakukan hal yang sama tapi terus berulang dan dilakukan secara konsisten. Porsinya sedikit tak apa-apa, yang penting konsistensinya dijaga.
Hal itu terjadi pada Duta yang mempunyai jadwal belajar bahasa Inggris, mengikuti jadwal kakak-kakaknya. Sedikit demi sedikit Duta belajar, ternyata buahnya sudah mulai dirasakan. Duta berhasil menyelesaikan perjalanan 12 level belajar bahasa Inggris di Reading Eggs.
Sulitkah prosesnya?
Sulit-sulit gampang. Kebetulan Duta anaknya keras terhadap janji dan kesepakatan. Jadi, setiap pagi usai sarapan dan mandi pagi, dia selalu ke depan komputer untuk belajar Reading Eggs. Biasanya dia minta aku temani untuk memastikan bahwa dia bisa minta tolong kalau ada kesulitan.
Walaupun proses belajar yang dilakukan Duta relatif teratur, tapi prosesnya tak mulus juga. Ada hari-hari yang terlewat karena dia keasyikan main. Juga, Duta sempat berhenti belajar cukup lama karena kami melihat dia mengalami kesulitan sehingga kami berkesimpulan dia belum siap maju. Jadi, proses belajarnya sempat libur beberapa bulan. Pada waktu itu Duta sudah berada di level 10.
Setelah libur beberapa bulan, kami coba perkenalkan lagi Reading Eggs dengan mengulang dari awal lagi. Duta sangat menyukai proses ini dan cepat sekali menyelesaikannya. Penyebabnya mungkin karena dia sudah pernah mengerjakannya. Juga, mungkin usianya yang bertambah membuatnya sudah lebih siap.
Post a Comment