Kami termasuk keluarga yang biasa-biasa saja memandang hari ulang tahun. Tidak anti terhadap perayaan ulang tahun, tapi juga bukan termasuk yang merayakan hari ulang tahun dengan spesial. Yang spesial biasanya adalah doa bersama sambil sarapan pagi yang dipanjatkan khusus untuk yang berulang tahun di hari itu. Kalaupun ada perayaan biasanya menempel pada sebuah acara yang kebetulan jatuh di hari ulang tahun anak-anak, jadi judulnya numpang ulang tahun hehehe.
Satu-satunya perayaan ulang tahun yang aku ingat adalah waktu Tata umur 5 tahun. Itu juga bukan inisiatifku, tapi karena sahabatku Ria sedang semangat eksperimen membuat permen & kue dan menjadikan pesta ulang tahun Tata sebagai proyeknya.
Jadi aku cukup terkejut ketika beberapa hari yang lalu Duta mendatangiku dan mengatakan bahwa sebentar lagi Duta ulang tahun. “Aku mau party,” kata Duta.
Tapi kelihatannya Duta punya pikiran lain. Hampir setiap hari setelah hari itu, Duta selalu mengingatkan kalau tanggal 17 hari kamis itu adalah hari ulang tahunnya dan akan ada “party”.
Empat hari sebelum hari ulang tahun, Duta tiba-tiba menangis dan minta ulang tahunnya hari itu saja. Lho kok? Ternyata dia sudah sangat tidak sabar, kenapa tanggal 17 lama sekali datangnya.
Aku geli sekali waktu melihat dia menangis. Lalu aku pangku dan aku tanya, “Memang Duta pengen banget ya ulang tahun?”
Aku pun kemudian berusaha menggali sebenarnya apa yang paling dia inginkan di hari ulang tahunnya? Mengapa dia tidak sabar? Party seperti apa yang ada dalam bayangan Duta? Ternyata Duta bilang, “Ok, wait ya.. wait.”
Setelah itu Duta mengambil kertas dan spidol lalu mulai menuliskan apa saja yang dia inginkan ada dalam acara ulang tahunnya. Dan apa yang ditulisnya membuatku…. woooow… rasanya seperti mendapat proposal dari anak menjelang usia 6 tahun, hehehe. Dengan runtut (walau dengan huruf kebulak-balik) Duta menuliskan kalau dia ingin ada balon, kue, hadiah, makanan, permainan, musik & teman-teman di hari ulang tahunnya. Hmmm.. ini mah pesta beneran.
Tidak lama Duta mendatangiku dan berkata “nanti ibu dan semua sembunyi trus aku datang dan semua bilang suprise” eeet dah… xixixixi. Aku jadi geli banget, jangan-jangan dalam hati Duta paling dalam dia bertanya-tanya kenapa semua biasa-biasa aja, padahal ini hari ulang tahunnya.
Beberapa saat setelahnya Duta tanya lagi, “Bu, coba telpon Awi. Awi kapan datang? Kalau Beb datang nggak?” eits, ini anak mulai ngabsen teman-temannya. Akhirnya aku bilang kalau hari ini memang teman-teman mau datang, tapi Duta harus sabar. Dan karena Duta mau surprise, hari ini Duta main di kamar aja karena lagi disiapkan surprisenya.
Jadilah Duta diam di kamar sementara kami menyiapkan ruang tengah dengan dekorasi pesta. Karena saat ini Duta setiap malam selalu minta dibacakan buku serial Mr Men, maka tema “party” Duta adalah Mr Men. Kak Yudhis membuatkan tulisan “Happy Birthday Duta” bertema Mr Men, lengkap dengan gantungan-gantungan Mr Men. Kak Tata membantu memompa balon & membungkus kado.
Bersyukur juga ada Wiwiet & Ade yang mau mengantarkan Atala, Aza & Beb ke rumah. Jadi buat Duta kumplitlah elemen “party” yang dia inginkan. Lengkap dengan elemen surprisenya. Hehehehe…
Jadi… terima kasih ya untuk teman-teman yang sudah datang dan menggenapi proposal ulang tahun Duta. Juga untuk mas Faizal untuk videonya. Duta sangat bahagia.
Saking senangnya waktu semua pulang dan aku tanya, “Duta, bagaimana rasanya pesta ulang tahun?”. Eee dia mewek, bingung kan aku? “Duta kenapa?” tanyaku lagi. Sambil berkaca-kaca Duta menjawab “Cepet banget siiiiih”…. owalah… hahahaha…
Satu-satunya perayaan ulang tahun yang aku ingat adalah waktu Tata umur 5 tahun. Itu juga bukan inisiatifku, tapi karena sahabatku Ria sedang semangat eksperimen membuat permen & kue dan menjadikan pesta ulang tahun Tata sebagai proyeknya.
Jadi aku cukup terkejut ketika beberapa hari yang lalu Duta mendatangiku dan mengatakan bahwa sebentar lagi Duta ulang tahun. “Aku mau party,” kata Duta.
Duta’s Birthday Proposal
Waktu Duta datang minta “party” tentu aku menyambut dengan antusias (sebagaimana yang biasa aku tunjukkan kalau anak-anak punya ide di rumah). Karena definisi “party” itu kan luas. Bayanganku adalah kita buat makanan kesukaan Duta, berdoa dan bernyanyi plus buka kado, itu sudah “party”. Atau mungkin kita bisa makan malam di luar, itu juga “party”.Tapi kelihatannya Duta punya pikiran lain. Hampir setiap hari setelah hari itu, Duta selalu mengingatkan kalau tanggal 17 hari kamis itu adalah hari ulang tahunnya dan akan ada “party”.
Empat hari sebelum hari ulang tahun, Duta tiba-tiba menangis dan minta ulang tahunnya hari itu saja. Lho kok? Ternyata dia sudah sangat tidak sabar, kenapa tanggal 17 lama sekali datangnya.
Aku geli sekali waktu melihat dia menangis. Lalu aku pangku dan aku tanya, “Memang Duta pengen banget ya ulang tahun?”
Aku pun kemudian berusaha menggali sebenarnya apa yang paling dia inginkan di hari ulang tahunnya? Mengapa dia tidak sabar? Party seperti apa yang ada dalam bayangan Duta? Ternyata Duta bilang, “Ok, wait ya.. wait.”
Setelah itu Duta mengambil kertas dan spidol lalu mulai menuliskan apa saja yang dia inginkan ada dalam acara ulang tahunnya. Dan apa yang ditulisnya membuatku…. woooow… rasanya seperti mendapat proposal dari anak menjelang usia 6 tahun, hehehe. Dengan runtut (walau dengan huruf kebulak-balik) Duta menuliskan kalau dia ingin ada balon, kue, hadiah, makanan, permainan, musik & teman-teman di hari ulang tahunnya. Hmmm.. ini mah pesta beneran.
Pesta Ulang Tahun
Pagi-pagi di hari ulang tahunnya, kami memang tidak memberi tahu Duta kalau jadi akan ada “party”. Duta bangun dan kami menciumnya mengatakan “Selamat Ulang tahun Duta”, berdoa bersama, lalu hari berjalan seperti biasa.Tidak lama Duta mendatangiku dan berkata “nanti ibu dan semua sembunyi trus aku datang dan semua bilang suprise” eeet dah… xixixixi. Aku jadi geli banget, jangan-jangan dalam hati Duta paling dalam dia bertanya-tanya kenapa semua biasa-biasa aja, padahal ini hari ulang tahunnya.
Beberapa saat setelahnya Duta tanya lagi, “Bu, coba telpon Awi. Awi kapan datang? Kalau Beb datang nggak?” eits, ini anak mulai ngabsen teman-temannya. Akhirnya aku bilang kalau hari ini memang teman-teman mau datang, tapi Duta harus sabar. Dan karena Duta mau surprise, hari ini Duta main di kamar aja karena lagi disiapkan surprisenya.
Jadilah Duta diam di kamar sementara kami menyiapkan ruang tengah dengan dekorasi pesta. Karena saat ini Duta setiap malam selalu minta dibacakan buku serial Mr Men, maka tema “party” Duta adalah Mr Men. Kak Yudhis membuatkan tulisan “Happy Birthday Duta” bertema Mr Men, lengkap dengan gantungan-gantungan Mr Men. Kak Tata membantu memompa balon & membungkus kado.
Beruntung aku punya sahabat seperti Mella yang jago bikin kuedan bersedia meluangkan waktunya untuk membuat kue bertema Mr Men untuk Duta. Padahal aku tahu banget, saat ini Mella sedang berada dalam tumpukan pekerjaan karena harus menyelesaikan pesanan 1900 toples kue kering Lebaran.
Bersyukur juga ada Wiwiet & Ade yang mau mengantarkan Atala, Aza & Beb ke rumah. Jadi buat Duta kumplitlah elemen “party” yang dia inginkan. Lengkap dengan elemen surprisenya. Hehehehe…
Jadi… terima kasih ya untuk teman-teman yang sudah datang dan menggenapi proposal ulang tahun Duta. Juga untuk mas Faizal untuk videonya. Duta sangat bahagia.
Saking senangnya waktu semua pulang dan aku tanya, “Duta, bagaimana rasanya pesta ulang tahun?”. Eee dia mewek, bingung kan aku? “Duta kenapa?” tanyaku lagi. Sambil berkaca-kaca Duta menjawab “Cepet banget siiiiih”…. owalah… hahahaha…